Jakarta (ANTARA News) - Australia akan mendukung Indonesia dalam mengembangkan sektor irigasi.
"Sektor irigasi penting baik bagi keamanan air maupun pasokan makanan, Australian dan Indonesia perlu melakukan kerja sama di sektor ini," kata Paul Robilliar, Kuasa Usaha Australia, untuk Indonesia.
Hal ini diungkapkan berkaitan dengan keikutsertaan delegasi Indonesia dan Australia dalam pertemuan International Commission on Irrigation and Drainage (ICID) 2010 pada 10-16 Oktober di Yogyakarta.
Sebagai salah satu negara dengan sumber air yang dibatasi, Australia telah melakukan usaha pengaturan, efisiensi, dan penggunaan ulang air sehingga dianggap tepat untuk membantu mengembangkan sistem irigasi di Indonesia.
"Pengalaman kami untuk menghubungkan elemen-elemen dalam rantai pasokan irigasi yaitu hubungan badan hukum, pihak ketiga, pengguna air, juga perancang dan konsultan irigasi dapat langsung diaplikasikan di Indonesia, khususnya untuk melakukan pelatihan dan sertifikasi," kata Chris Bennett, Ketua Irrigation Australia Limited, badan nasional Australia yang mengurusi rantai industri irigasi di kota dan pedesaan.
Selain Barnett, delegasi Australia juga terdiri atas Ballard Consulting, the Murray-Darling Basing Authority, Goulburn Murray Water, dan akademisi dari University of Melbourne dan Charles Sturt University.
Menurut Junianne Merriman, Komisioner Perdagangan Australia untuk Indonesia, Australia telah berkomitmen untuk mendukung Indonesia membuat 10 juta saluran air tambahan.
Australia juga akan menjadi tuan rumah konferensi ICID 2012 yang akan dilangsungkan pada 24-29 Juni 2012.
ICID adalah lembaga non-profit yang didirikan pada 1950, bermarkas di New Delhi, dan bertujuan meningkatkan suplai makanan di dunia dengan cara meningkatkan pengelolaan air dan lahan.
Saat ini ICID berasal dari 110 negara.
(Tz.KR-DLN/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010