Tangerang (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata memberikan penghargaan kepada 102 peneliti yang menjadi inovator dalam berbagai bidang penelitian seperti pangan, transportasi, teknologi komunikasi, hankam, obat dan energi.
Suharna Surapranata di Tangerang, Selasa, mengatakan, dengan lahirnya para peneliti baru, Puspiptek diharapkan menjadi kawasan yang menjembatani antara kepentingan industri dengan peneliti yang dapat membantu menggerakkan roda ekonomi melalui inovasi yang dihasilkan.
"Selama ini, komunikasi dan intermediasi antara kalangan industri dan peneliti tidak berjalan. Karena itu, dengan revitalisasi kawasan Puspiptek sebagai Science Techno Park dalam penguatan sistem Inovasi Nasional, hubungan yang renggang dapat dijalin dengan baik," katanya.
Menteri juga mengakui bahwa masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan seperti infrastruktur dan kesiapan teknologi.
Berdasarkan laporan WEF, kesiapan Indonesia untuk teknologi masih rendah. Berdasarkan laporan WEF, diketahui bahwa posisi Indonesia untuk bidang ICT masih di atas 100.
"Jadi, bisa dikatakan Indonesia belum banyak memanfaatkan teknologi. Baik teknologi yang dikembangkan di dalam negeri maupun yang didatangkan dari luar," katanya.
Di sisi lain, peringkat Indonesia untuk pilar inovasi terus meningkat setiap tahun. Pada 2008 Indonesia berada pada posisi 47, tetapi pada 2009 naik ke peringkat ke 39. Bahkan, pada 2010 berada di posisi 36.
"Inilah kondisi Indonesia. Kemampuan Inovasinya tinggi tetapi pemanfaatannya terbatas sehingga, produk yang ada tidak berkembang," katanya.
Suharna mejelaskan, inovasi yang sudah tinggi akan dijembatani untuk dimanfaatkan. Caranya adalah dengan melakukan interaksi antara lembaga penelitian dengan pengembang teknologi.
"Nanti akan dibangun panggung inovasi yang menjadi tempat aktor para inovator dengan melibatkan para pelaku industri untuk mengembangkan produk yang dihasilkan," katanya.
(ANT154/N002)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010