Samarinda (ANTARA News) - Pengurus Persatuan Wartawa Indonesia (PWI) Kalimantan Timur (Kaltim) akan memulai kegiatan Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI) Samarinda pada November 2010 karena sumber dananya sudah diketahui.

"Awalnya kami pesimis bisa jalankan sekolah perdana tahun ini sehingga kami targetkan 2011, namun setelah PWI Pusat memastikan membantu biayanya, maka kami yakin pada November sudah bisa berjalan," kata Ketua PWI Kalimantan Timur (Kaltim), Maturidi, di Samarinda, Senin.

Dia melanjutkan, sementara ini biaya untuk SJI Samarinda, Kaltim sebesar 90 persen ditanggung oleh PWI Pusat yang dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010.

Biaya yang ditanggung itu meliputi honor para pengajar (dosen) mulai penerbangan dari dan ke Jakarta, biaya tinggal dosen selama mengajar di SJI Samarinda, biaya operasional, biaya pendidikan dan biaya lainnya.

Sementara itu, PWI Cabang Kaltim menyiapkan anggaran sekitar 10 persen saja, yakni menyediakan tempat untuk proses belajar mengajar, dan makanan ringan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan guna pembukaan SJI Samarinda yang kemungkinan dilakukan di Kantor Gubernur Kaltim, dalam pembukaan SJI mendatang juga kemungkinan ada kuliah perdana oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Terkait dengan segera dibukanya SJI tersebut, dia meminta kepada para Pemimpin Redaksi (Pemred) maupun pemilik media baik cetak maupun elektronik agar segera mendaftarkan wartawannya ke SJI Samarinda.

Apalagi pada bulan sebelumnya telah dilakukan sosialisasi kepada sejumlah Pemred di Samarinda tentang rencana pembukaan SJI, sehingga para Pemred tersebut sebagian sudah mengetahuinya.

Dia melanjutkan, untuk angkatan pertama, materi yang akan diajarkan merupakan tingkat dasar, sementara pesertanya adalah para wartawan di sejumlah media yang tersebar di Kaltim.

Siswa yang belajar di SJI Samarinda tidak dipungut biaya apapaun, baik saat pendafataran maupun hingga lulus, justru para siswa diupayakan mendapat uang saku yang akan diberikan setelah lulus, sedangkan nilai uang saku tersebut hingga kini belum bisa dipastikan jumlahnya.

"Lama belajar di SJI Samarinda ini kami rancang hanya satu bulan, kami yakin para wartawan akan bertambah profesional setelah belajar di SJI, baik profesional dalam memburu berita maupun cara mengolahnya," demikian Maturidi.

SJI merupakan kegiatan yang digulirkan PWI untuk meningkatkan kesadaran profesi, pengetahuan dan keterampilan wartawan. Kegiatan ini pertama kali diresmikan di Palembang bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2010.

Kegiatan SJI melibatkan pengajar dari kalangan akademisi, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Selain itu, SJI melibatkan pula kalangan praktisi jurnalisme, dan pengajar Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), dan anggota Dewan Pers.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010