Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, mengatakan bahwa kalau Presiden Susillo Bambang Yudhoyono masih memberlakukan giliran dari ketiga angkatan di internal TNI, maka calon Panglima TNI mendatang berasal dari angkatan laut (AL).
"Pergantian Panglima TNI sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden," kata Pramono Anung menjawab pertanyaan pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin.
Menurut dia, sejak era reformasi pada 1999 jabatan Panglima TNI diduduki secara bergiliran oleh perwira tinggi dari ketiga angkatan di TNI untuk menjadi Panglima TNI.
Untuk menduduki jabatan Panglima TNI, katanya, Presiden akan melihat figur-figur terbaik dari perwira tinggi dari ketiga angkatan, baik TNI AD, TNI AU, maupun TNI AL.
"Saya melihat dan mendengar informasi untuk Panglima TNI mendatang tampaknya masih akan dilakukan secara bergiliran di antara ketiga angkatan di TNI," katanya.
Jika didasarkan pada giliran, katanya, maka calon Panglima TNI mendatang berasal dari TNI AL.
Panglima TNI sejak era reformasi meiputi, Laksmana TNI Widodo AS (mantan KSAL) pada 26 Oktober 2009-7 Juni 2002, Jenderal TNI Endriartono Soetarto (mantan KSAD) pada 7 Juni 2002-13 Februari 2006, Marsekal Djoko Suyanto (mantan KSAU) pada 13 Februari 2006-28 Desember 2007, serta Jenderal TNI Djoko Santoso (mantan KSAD) pada 28 Desember 2007-sekarang.
Saat ini, jabatan KSAL diduduki oleh Laksmana Agus Suhartono yang disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Panglima TNI saat ini.
(T.R024/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010