Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim untuk melakukan evaluasi terkait dengan kronologi tergulingnya KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa siang.

"Kami sudah mengirim tim ke lokasi, sebagian sudah sampai di sana, sebagian masih dalam perjalanan. Tim itu dikirim untuk melihat kejadian di lapangan, melihat kronologisnya dari sisi regulasi, yaitu apakah kereta api sudah dijalankan sesuai dengan aturan dan SOP (Standard Operational Procedure)," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, di Jakarta, Selasa.

Tim tersebut, lanjut dia, akan melakukan evaluasi lebih lanjut. Jika menemukan pelanggaran, pelaku pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan.

"Kalau terkait dengan SDM (sumber daya manusia), maka sanksi paling berat adalah dicopot (jabatan)," ujarnya.

Tundjung mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut dan menyerahkan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan kepada Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).

Selanjutnya, KNKT akan membuat laporan dan memberikan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Sementara penanganan korban dan pemulihan jalur kereta diserahkan sepenuhnya kepada operator, yaitu PT Kereta Api Indonesia.

Hingga Selasa petang, menurut Kapolres Madiun AKBP Umar Efendy telah tercatat enam korban tewas dan 76 orang lainnya luka-luka.

Tundjung menjelaskan lintasan kereta api yang dilalui KA Logawa merupakan jalur lurus yang medannya berkontur seperti persawahan sehingga rel dibangun di atas gundukan tanah setinggi kurang lebih 10 meter.

"Saya juga mau mengklarifikasi bahwa jalur itu bukan jurang seperti yang diberitakan di televisi, tapi berada pada medan yang konturnya seperti persawahan sehingga secara teknis jalan kereta api dibuat di atas gundukan," tuturnya.

Ia menambahkan lintasan kereta api pada jalur tersebut sebenarnya sudah direhabilitasi pada tahun lalu dengan mengganti bantalannya menjadi bantalan beton. "Relnya juga diganti," ujarnya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Tundjung menjelaskan KA Logawa yang terguling terdiri atas 11 gerbong. Pada sekitar pukul 14.10. WIB, tiga gerbong KA tersebut terguling, tiga lainnya anjlok dan sisanya masih berada di rel.

"Yang masih ada di rel sudah ditarik ke Stasiun KA Wilangan," katanya menambahkan.(*)

(L.E014*M035/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010