Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla sekarang sudah tiba dalam keadaan selamat di Yordania.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia di Yordania.

"Lima menit lalu saya baru komunikasi dengan Dubes kita yang ada di Yordania bersama sepuluh orang saudara-saudara kita yang ada di bus yang telah bersama-sama di Yordania," tutur Presiden dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan- Jakarta, Rabu.

Sedangkan dua WNI lain yang terluka, Surya Fahrizal dari Sahabat Al aqsa dan Okvianto Baharudin dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) sampai sekarang masih berada di sebuah rumah sakit di Israel.

Menurut Presiden berdadsarkan informasi yang diterima dari Dubes Indonesia untk Yordania, sampai saat ini belum diketahui di rumah sakit mana dua WNI itu dirawat.

Presiden menjelaskan dua WNI itu tidak menderita cedera ringan karena yang satu menderita luka tembak di tangan dan kaki sedangkan satu lagi luka tembak di dada.

"Laporan sementara saya terima sampai tadi dikatakan dua luka ringan, sebetulnya bukan luka ringan karena satu orang tertembak di kaki dan tangan kemudian satu orang lagi tertembak di bagian dada. Itu luka berat dua-duanya dirawat di Israel, tidak tahu di mana," jelasnya.

Kepala Negara telah menginstruksikan kepada Dubes Indonesia untuk Yordania agar sepuluh WNI yang sudah berada di Yordania ditangani secara baik dan pada saatnya nanti dapat pulang ke tanah air.

Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, menurut Presiden, pemerintah Indonesia terus berupaya meminta bantuan pihak mana pun termasuk pemerintah Yordania agar membantu mengevakuasi dua WNI yang masih dirawat di sebuah rumah sakit di Israel.

Dua WNI tersebut diupayakan dipindahkan ke Yordania agar mendapatkan perawatan yang lebih layak.

Dalam komunikasi telepon, Presiden juga sempat berbicara cukup panjang dengan ketua sukarelawan Indonesia dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Nur Fitri Moeslim Taher, yang menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah menangani mereka setelah dibebaskan oleh pihak Israel.

(TD013*P008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010