Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Umat Buddha yang tergabung di Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) prosesi Waisak 2010 dengan menyusuri berbagai ruas jalan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat.

Prosesi dimulai dari Pintu VIII Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) di dekat Bukit Dagi, sekitar pukul 09.30 hingga 11.30 WIB itu antara lain melewati Jalan Sampula di depan Kantor Kecamatan Borobudur, Jalan Syailendra Raya di depan Pasar Borobudur dan Terminal Borobudur.

Peserta prosesi juga melewati jalan di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, dekat Candi Pawon, Jalan Balaputra Dewa, Jalan Badrowati, dan masuk ke TWCB melalui Pintu VII. Prosesi berakhir di Taman Lumbini sebelah timur kaki Candi Borobudur.

Mereka melakukan prosesi yang tampak meriah itu setelah meditasi detik-detik Waisak 2010 selama beberapa saat, mulai pukul 06.07.03 WIB, di pelataran barat daya zona I Candi Borobudur.

Warga terutama di sekitar Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia, dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu, terlihat menyaksikan dari tepi kanan dan kiri jalan prosesi oleh ribuan umat Buddha dan para biksu berasal dari berbagai Dewan Sangha Walubi.

Aparat kepolisian tampak mengatur kelancaran arus lalu lintas di berbagai ruas jalan di kawasan candi Buddha terbesar di dunia itu.

Tampak di barisan paling depan pada prosesi itu antara lain Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Walubi, Siti Hartati Murdaya dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Jateng, David Hermanjaya.

Barisan lainnya antara lain kelompok drum band, puluhan remaja mengenakan pakaian adat berasal dari berbagai daerah di Indonesia, pengusung sejumlah tandu berisi berbagai hasil bumi, tumpeng raksasa berisi rangkaian bunga dan buah, pembawa tandu berisi air suci Waisak, mobil pengangkut obor api dharma, satu unit truk dengan properti berbentuk kapal.

Sejumlah biksu tampak di atas mobil berbentuk kapal itu, sedangkan sejumlah orang dari kendaraan itu menaburkan bunga di sepanjang rute proses.

Selain itu tampak puluhan biksu bersama umat yang masing-masing membawa bunga "Sedap Malam" dan beberapa grup kesenian tradisional sekitar Candi Borobudur.

Tabuhan alat musik kesenian tradisional, tambur, dan alat musik mirip terompet mengiringi prosesi.

Prosesi itu terkesan sebagai ungkapan kegembiraan umat Buddha yang sedang merayakan Tri Suci Waisak 2010 di Candi Borobudur. Waisak sebagai perayaan spiritual atas kelahiran Sidharta Gautama, pencapaian penerangan sempurna Sang Buddha, dan mangkat Buddha Gautama. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010