Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim Korea untuk pertamakalinya meraih Piala Uber setelah mengalahkan tim China 3-1 di final yang berlangsung di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.

"Saya sangat senang akhirnya bisa merebut Piala Uber dari tangan China setelah lima pertemuan sebelumnya gagal, akhirnya kami menang," ujar manajer tim Korea, Kim Jung Soo.

Ia mengaku sangat bangga dengan penampilan para pemain dan kekompakan tim. "Ini seperti hadiah dari murid kepada guru yang melatih mereka," katanya.

Soal pernyataan manajer tim China, Li Yongbo sebelum pertandingan bahwa tim China akan memenangi pertandingan seperti dalam lima pertemuan sebelumnya, Kim hanya mengatakan, sudah terbiasa dengan pernyataan Yongbo. "Itu tidak berpengaruh kepada penampilan para pemain," katanya.

Dua partai pertama dimenangi Korea setelah pemain tunggal pertama Bae Seung Hee secara mengejutkan mengalahkan pemain peringkat satu dunia Wang Yihan 23-21, 21-11.

Kemenangan tersebut diikuti keberhasilan ganda pertama Korea Lee Hyo Jung/Kim Min Jung yang bangkit dari ketertinggalan pada game pertama untuk menang 18-21, 21-12, 21-15.

Korea berpeluang meraih kemenangan 3-0 seandainya tunggal kedua Sung Ji Hyun mampu mempertahankan momentum setelah berhasil memaksa lawan bermain tiga game.

Namun ia gagal mengatasi permainan Wang Xin pada game ketiga sehingga menyerah 14-21, 21-16, 7-21.

Meskipun sempat mendapat perawatan di tepi lapangan, Ji Hyun memastikan tidak ada cedera pada kakinya dan tidak berpengaruh pada permainannya. "Lawan memang lebih baik," katanya mengenai penampilan pemain peringkat dua dunia itu.

Korea memastikan kemenangan ketika pasangan Lee Kyung Won/Ha Jung Eun berjuang keras mengalahkan juara Olimpiade Du Jing/Yu Yang 19-21, 21-14, 21-19 dalam waktu satu jam 19 menit.

"Ini pembalasan atas kekalahan saya di Olimpiade," ujar Lee Kyung Won atas kemenangan tersebut.

Kemenangan itu meruntuhkan dominasi China yang dalam enam edisi terakhir selalu menjuarai Piala Uber.

Keberhasilan tersebut juga menyudahi lima kekalahan beruntun yang dialami Korea pada final Piala Uber melawan China.

Normal
Sementara itu, manajer tim China Li Yongbo mengatakan, kekalahan tersebut normal terjadi pada tim yang terdiri atas pemain-pemain muda. "Karena mereka belum banyak pengalaman sehingga tidak mampu mengatasi tekanan dengan baik terutama setelah tertinggal 0-2," ujar Li Yongbo.

Ia mengatakan, fokus tim China adalah Olimpiade 2012 di London sehingga harus memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk merasakan turnamen besar seperti Piala Uber.

Meski demikian ia mengaku terkejut dengan kekalahan dua ganda mereka, terutama juara Olimpiade Du Jing/Yu Yang.

Terlepas dari kekalahan tersebut, Li Yongbo mengatakan, kemenangan Korea menunjukkan kemajuan bulu tangkis semakin merata. "Dan itu bagus bagi bulu tangkis," katanya.

Menurutnya bulu tangkis akan membosankan dan kehilangan peminat jika China terus mendominasi.(ANT/A038)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010