Brebes (ANTARA News) - Aksi massa yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Desa Pandasari dan Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat mengakibatkan kemacetan di jalur Pantura Brebes hingga mencapai sekitar sepuluh kilometer.

Mereka turun ke jalan menuju Polres Brebes dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat menuntut Kepala Desa Kaliwlingi, Edi Yulianto mundur dari jabatannya dan mengusut serta menangkap oknum mafia tanah.

Selain itu, massa juga meminta Kapolres Brebes agar mencabut dakwaan atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap empat warga Desa Kaliwlingi yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Warga menduga penetapan status tersangka terhadap empat orang, yaitu Shoim bin Ismail, Soka bin Daji, Warsini, dan Warisin ini akibat adanya intervensi dari oknum mafia tanah.

Koordinator Paguyuban Masyarakat Desa Pandansari dan Kaliwlingi, Darkum meminta kepada aparat hukum agar bisa secepatnya menindaklanjuti kasus penyerobotan tanah milik warga yang diduga dilakukan oleh mafia tanah Rais Kadim.

"Selama ini, masyarakat sudah merasa ditipu dan dibohongi. Oleh karena itu kami minta Polres bisa mengusut kasus ini sekaligus manangkap mafia-mafia tanah itu," katanya.

Setelah melakukan unjuk rasa ke Mapolres Brebes, sekitar seribu orang melanjutkan aksi itu ke gedung DPRD Kabupaten Brebes.

Sesampai ke gedung DPRD Kabupaten Brebes, mereka diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya dengan para anggota DPRD setempat.

Namun diduga aspirasi mereka tidak mendapatkan tanggapan yang semestinya, mereka kemudian melanjutkan unjuk rasa ke jalan pantura Brebes hingga mengakibatkan kemacetan sekitar sepuluh kilometer.

Aparat kepolisian setempat berusaha menghalau massa untuk tidak melakukan unjuk rasa di jalur pantura dan arus lalu lintas akhirnya kembali normal sekitar pukul 15.00 WIB.
(U.KR-KTD/B/S005/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010