Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Sebanyak 115 prajurit dalam satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari TNI Kompi Senapan B Kabupaten Bangka siap berangkat ke Papua untuk mengamanan perbatasan dengan negara Papua Nugini.
"Nantinya, prajurit Kompi Senapan B itu akan bergabung dan di bawah pos Batalyon Infanteri 521, Kodam V Brawijaya Surabaya," kata Komandan Kompi Senapan B, Bangka, Kapten Infantri, Amin Mochamad Said, di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan tugas rutin dari Markas besar (Mabes) TNI AD untuk menjaga perbatasan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) dengan beberapa negara tetangga.
"Prajurit Kompi Senapan B yang akan diberangkatkan ke Papua sekitar akhir tahun 2010 itu semuanya sudah terlatih bertempur dalam menjaga NKRI dari semua serangan musuh," katanya.
Ia mengatakan penjagaan perbatasan oleh pasukan reguler TNI setempat dan jika diperlukan bantuan dari pasukan luar daerah maka semua prajurit yang tersebar di beberapa Kompi di Indonesia sudah siap melaksanakan bantuan.
"Khusus pengamanan perbatasan di Papua itu rencananya dilakukan selama lebih kurang satu tahun. Pengamanan difokuskan pada empat patok antisipasi masuknya Organisasi Papua Merdeka (OPM)," jelasnya.
Menurut dia, bantuan prajurit Kompi Senapan B itu berada di pos Batalyon Infanteri 521, Kodan V Brawijaya, dan juga di bawah komando Kodam Cendrawasi, Papua.
"Saya mengharapkan doa restu dari seluruh warga negara Indonesia,
agar tugas negara itu bisa kami laksanakan dengan baik dan selamat," katanya.
Ia mengatakan kondisi keamanan di Papua sendiri terhadap ancaman OPM bisa dibilang relatif aman, namun perlu diketahui bahwa meskipun kondisi aman, tetapi pengawasan dan pengamanan harus tetap ditingkatkan.
"Bisa saja Papua yang sekarang dianggap aman tiba tiba muncul kembali gerakan separatis dari kekuatanya sendiri untuk merobohkan bendera merah putih," ujarnya. (KMN/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
akhirnya bisa di tangkap oleh Intel perancis ka
rena hasil kerja sama ke dua negara. Ind. ha-
rus punya hubungan kerja bilateral dng PN. Eronisnya OPM-Papua N Etnis yng sama sehing
ga sulit menangkapnya kalo tidak ada dukung
an 100% dari negara itu.