"Tentu saja, kita kecolongan sekali dan sebagai Ketua Promotor Disertasinya (Mochammad Zuliansyah) saya merasa sangat terpukul," kata Ketua Promotor atau Dosen Pembimbing pelaku penjibplakan, Prod DR Carmadi Machbub, di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari Bandung, Senin.
Ia menjelaskan, kasus yang dilakukan Mochammad Zuliansyah terletak pada moril atau kejujuran seseorang dalam bertindak.
Menurut dia, pihak ITB menetapkan peraturan ketat bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan disertasi, salah satunya penyertaan referensi yang digunakan dalam sebuah disertasi.
Carmadi mengemukakan Mohammad Zuliansyah, kata Carmadi, merupakan salah satu mahasiswa yang cukup cerdas serta bertingkah laku baik.
"Itu yang kami membuat kami heran, beliau merupakan sosok yang baik dan cerdas. Saat sidang disertasipun, tak terlihat kalau disertasi yang ia presentasikan merupakan hasil jiplakan," kata Carmadi.
Pihaknya menyatakan, saat ini kasus penjiplakan yang dilakukan mahasiswanya sedang dibahas oleh Komisi Kehormatan yang dibentuk kampus ITB.
Judul makalah yang dibuat mahasiswa S3 STEI ITB itu berjudul Model Topologi Geometri Spasial 3 Dimensi, merupakan jiplakan dari ilmuwan Austria Siyka Zlatanova.
Mochammad Suliansyah ketika membuat makalah jiplakan itu masih kuliah S3 di STEI ITB dan lulus pada tahun 2008 silam.
Makalah tersebut diikutsertakan dalam sebuah konferensi internasional di China (2008)
Penyelenggara konferensi itu kemudian dalam situsnya di ieeexplore.ieee.org memasang pengumuman bahwa makalah Dr Mochammad Zuliansyah merupakan jiplakan dari makalah ilmuwan Austria Siyka Zlatanova.
Dalam pengumuman itu juga disebutkan nama pembimbing yang tertera dalam makalah, yaitu Prof DR Suhono Harso Supangat, DR Ir Yoga Priyana, dan Prof DR Carmiadi Machbub.(ANT/A038)
Pewarta: Ardianus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010