"Pengamanan wilayah perbatasan RI-PNG tidak hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI, namun juga mencegah ancaman kelompok sipil bersenjata yang kerap berkeliaran di wilayah tapal batas kedua negara bertetangga," katanya.
Kehadiran tiga batalion prajurit TNI di daerah perbatasan untuk menjalankan tugas negara yakni memberikan rasa aman kepada masyarakat serta menjaga keutuhan kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Kami berharap penugasan yang dilakukan prajurit TNI di wilayah perbatasan dapat memberi rasa nyaman kepada warga negara Indonesia yang bermukim di daerah `tapal batas` RI-PNG," katanya.
Pangdam Hotma Marbun mengakui berdasarkan kenyataan di lapangan hingga saat ini ada beberapa prajurit TNI yang bertugas di daerah perbatasan menjalankan fungsi mengajar kepada siswa di sekolah pedalaman.
Hal ini dilakukan prajurit TNI, kata Pangdam, karena di berbagai sekolah wilayah pedalaman masih dirasakan kekurangan tenaga guru.
"Saya sangat senang dengan kepedulian prajurit TNI yang rela menjadi tenaga guru di wilayah pedalaman Papua akibat kurangnya tenaga pengajar pada sekolah tertentu," katanya.
Menyinggung kesejahteraan prajurit TNI yang menjaga wilayah perbatasan, ia mengatakan sebagai alat negara yang diberikan tugas operasi menjaga kedaulatan di wilayah perbatasan RI-PNG maka setiap hak dan kewajiban prajurit akan tetap menjadi perhatian pimpinan TNI.
"Selama beroperasi menjalankan misi menjaga wilayah perbatasan antara kedua negara bertetangga itu, setiap prajurit tetap diberikan hak-hak sesuai aturan dan kebijakan pimpinan TNI," kata Pangdam Hotma Marbun.
(T.M039/E011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010