Jakarta (ANTARA Newa) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengungkapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional (TN) Komodo Flores, Nusa Tenggara Timur selama 2009 mencapai 36.543 orang.

Dirjen Pemasaran Kementerian Budpar Sapta Nirwandar di Jakarta, Rabu, mengatakan, jumlah wisatawan tersebut meningkat dibanding 2008 yang hanya 21.762 wisatawan.

"Wisatawan mancanegara masih mendominasi jumlah kunjungan ke TN Komodo dibanding wisatawan nusantara," katanya dalam diskusi bertema Menyongsong Komodo Menjadi 7 Keajaiban Dunia di Auditorum Adhyana ANTARA.

Jumlah wisatawan mancanegara ke TN Komodo selama 2009 sebanyak 34.954 orang, sedangkan wisatawan nusantara 1.580 orang sementara pada 2008 masing-masing 20.814 wisatawan asing dan 948 wisatawan domestik.

Sementara itu mengenai masuknya TN Komodo sebagai salah satu dari 28 finalis pada pemilihan tujuh keajaiban dunia baru atau New 7 Wonders kategori Forest/National Parks/Natures Reserve, Sapta menyatakan hal itu memberikan dampak positif pada pariwisata di sana.

Menurut dia, beberapa investor telah berminat mendirikan hotel bahkan rencananya hotel berbintang skala internasional seperti Sheraton dan Mercure siap masuk ke wilayah tersebut.

Dikatakannya, beberapa dampak internasional terhadap pemenang new 7 wonders diantaranya menjadi publikasi positif untuk tujuan wisata maupun bagi negara yang bersangkutan.

Adanya popularitas dan pengakuan dari masyarakat dunia serta peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, yang mana rata-rata berkisar antara 30-70 persen pada tujuh destinasi pemenang.

Menurut mantan Kepala TN Komodo, Wawan Ridwan untuk menuju Komodo sebagai "new 7 wonders" terdapat sejumlah kelemahan seperti komitmen implementasi tidak selaras dengan semangat peraturan perundangan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Ego sektoral antara pihak yang terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat lebih menonjol dibanding kerja sama antara mereka.

"Masih ada tarik menarik kepentingan dan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah, terlebih setelah otonomi daerah," katanya.

Sementara itu dari segi aksesibilitas seperti route, frekuensi maupun kualitas pelayanan masih harus dibenahi.

Menurut Thomas Ulrich dari Swiscontact, masih banyak potensi kegiatan yang belum digarap di Flores yang menjadi peluang pariwisata.

Sejumlah kegiatan yang memiliki potensi bagi kepariwisataan tersebut yakni hiking, trekking, mendaki gunung, sea kayaking, sepeda gunung, agrowisata, menyelam, wisata budaya, wisata desa maupun wisata arkeologi.
(S025/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010