Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan teroris menjadikan Aceh sebagai basis teroris Asia Tenggara dan hal tersebut terdeteksi sejak satu tahun yang lalu.

"Secara intelejen, sudah terdeteksi bahwa mereka akan membangun basis teroris di Asia Tenggara, namun penindakannya baru bisa dilakukan sekarang," ujar Irwandi dalam konferensi persnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa.

Irwandi menjelaskan perekrutan teroris ini bermula pada saat perekrutan pemuda untuk dikirimkan ke jalur Gaza.

Setelah terpilih para pemuda tersebut dibawa ke pulau Jawa untuk diberangkatkan. Namun, karena peristiwa di Gaza sudah selesai maka mereka gagal pergi.Delapan orang dari Aceh justru diambil alih organisasi X dan dilatih kembali di Pulau Jawa.

"Delapan orang dari Aceh diambil alih oleh organisasi X dan dilatih lanjutan di pulau Jawa. inilah awalnya pergerakan anggota mereka ke Aceh," kata Irwandi.

Menurut Irwandi, kegiatan para teroris yang tertangkap tersebut masih pada tahap awal atau latihan dan belum sampai ada bom aksi di Aceh."Ini masih di tahap awal dan berlatih, seperti berlatih menembak," tutur Irwandi.

Terkait ditemukannya atribut seragam militer Malaysia dan atribut militer Indonesia, Irwandi mengatakan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan militer Malaysia dan Indonesia.

"Motifnya bisa sama, bisa dibeli dimana pun. tapi bukan berarti ada keterlibatan militer Indonesia dan Malaysia," tutur Irwandi.

Berbagai senjata yang digunakan teroris tersebut bisa masuk ke Indonesia disebabkan masih lemahnya pengawasan di beberapa titik sepanjang pantai Aceh.

"Panjang pantai Aceh ada 18.000 km. Di mana pun ada titik lemah, jadi senjata bisa masuk," katanya.

Dalam konferensi persnya tersebut, Irwandi juga berkali-kali menegaskan bahwa tertangkapnya jaringan teroris tersebut tidak ada kaitannya dengan Gerakan Aceh Merdeka.

Menurut Irwandi, justru dalam penyergapan ini sejumlah mantan GAM bekerjasama dengan militer Indonesia.

"Ini tidak ada kaitannya dengan GAM sama sekali, justru GAM bekerjasama dengan militer Indonesia dalam menditeksi teroris ini," kata Irwandi.

Pernyataan tersebut didukung oleh salah satu mantan GAM, Muzakir Manaf yang mengatakan bahwa tidak ada anggota GAM yang terlibat dengan jaringan teroris tersebut.

"Kita sudah konfirmasi ke kecamatan dan wilayah jaringan GAM, hasilnya tidak ada yang terlibat," kata Muzakir.

Muzakir juga mengatakan pihak GAM akan bekerja sama dengan POLRI dengan memberikan berbagai informasi yang mungkin dibutuhkan.(M-RFG/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010