Sebelumnya tidak ada keeleganan seperti itu di karpet merah perhelatan penghargaan mana pun musim ini, dan pilihan-pilihan yang ada sekarang bahkan lebih membuat gugup, terkadang mengejutkan.
"Kami melihat satu pertunjukan sangat glamor dari seluruh musim penghargaan yang pernah kami lihat. Di setiap perhelatan Oscar kami melihat para aktor berpose di setiap perhentian, mengatur rambutnya, perhiasannya, dan dandanannya ke tingkatan yang lebih tinggi," kata Melissa Liebling-Goldberg dari Stylewatch.com, laman milik Majalah People.
Para pakar busana menyebut para bintang itu mengambil terlalu banyak risiko, tulis Reuters. Contohnya Sarah Jessica Parker, yang mengenakan gaun Chanel kuning pucat, mengambil inspirasi dari gaun tahun 60an berbahan sutra dengan bahu terbuka.
Tetapi beberapa eksperimen tidak sedap dipandang, seperti Charlize Theron yang gaun ungu terangnya dengan detail berlipat mencolok di bagian dada, mengingatkan kita pada 'bra' torso.
"Orang-orang telah cukup menahan diri, mereka butuh hiburan dan tempat pelarian," kata Lawrence Zarian, pakar busana dari TV Guide. Ia menambahkan, beberapa tampilan sudah terlalu berlebihan.
"Banyak pesohor kehilangan standarnya," ujarnya, sambil menunjuk gaun Theron seoleh mempunyai dua tangan sedang menahan dadanya.
Zarian juga mengritisi busana biru berpola hitam buatan Dries Van Noten yang dikenakan Maggie Gylenhaal. "Ia berdandan seperti akan menghadiri pesta luau (pesta tradisional Hawaii) dan bukan Oscar," ketusnya.
Biru Dominan
Biru menjadi warna terlaris di karpet merah Oscar 2010, sebuah ketidaksengajaan yang unik dengan film bernuansa biru, 'Avatar', yang dinominasikan meraih penghargaan film terbaik, bercerita tentang planet yang dihuni alien biru.
Mereka yang mengenakan setelan biru antara lain pemenang Oscar untuk aktris pembantu terbaik dalam film 'Precious', Mo'Nique dan Mariah Carey yang juga tampil dengan gaun biru (warna angkatan laut) berleher rendah dengan bawahan yang memamerkan kaki jenjang penyanyi berdarah afro itu.
Nominator untuk akris terbaik, Gabourey Sidibe dari film "Precious" juga mengenakan gaun Marchesa biru abua-bu dengan motif bunga perak melingkar di sepanjang pinggulnya dan dia menganggap Oscar pertamanya itu seperti "pesta dansa hollywood'.
Marchesa adalah perancang busana idaman para nominator perempuan yang juga dikenakan Sandra Bullock dan Vera Farmiga, yang memilih mengenakan gaun merah delima tanpa tali dengan "ruffle' di sekitar pinggul dan dadanya.
"Sangat luar biasa, bisa membuat busana untuk tiga nominator, bentuk badan, dan umur berbeda dengan sangat cantik. Marchesa benar-benar memenangkan karpet merah," kata Liebling-Goldberg.
Menempatkan hasil kreasi seseorang di karpet merah Oscar sering mengangkat karir sang desainer, itu sebabnya banyak gaun dan perhiasan yang diberikan secara cuma-cuma bagi para bintang saat malam termegah Hollywood itu.
"Ini adalah sebuah 'slam dunk' untuk barang-barang kami," kata Erica Courtney, penata gaya dan perhiasan para artis, termasuk Madonna, Julia Roberts, dan Sandra Bullock.
"Piala Oscar luar biasa besarnya, terutama ketika seorang perancang perhiasan berhadapan dengan perusahaan-perusahaan besar dunia," jelasnya lagi.
Kebanyakan aktor masih mengenakan setelan tuksedo atau busana gelap, tetapi tetap berperan penting dalam mendampingi para gadis berjalan di jalur karpet merah.
George Clooney, yang ditanyai pembawa acara televis Ryan Seacrest, tentang apakah dia mempunyai kesamaan dengan karakter 'pria kesepian' yang ia perankan di film 'Up in the Air', mengatakan "Saya bukan pria yang kesepian. Saya sedang dikelilingi oleh perempuan-perempuan luar biasa dalan balutan gaun-gaun panjang." (*)
reuters/liberty jemadu
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010