Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebanyak 15 pasien yang menjalani perawatan mental di Pondok Inabah 17, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melarikan diri, Senin (1/3), dan lima di antaranya ditemukan tewas.
Pimpinan Inabah 17 H Yaya Mulyadi kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa, membenarkan kejadian itu. Sebanyak lima dari 15 pasien yang kabur itu ditemukan mengambang di sungai Citanduy, Senin malam.
Sebanyak lima pasien kembali lagi ke pondok Inabah, dan lima lagi masih dalam dalam pencarian.
"Ya memang ada yang kabur sebanyak 15 pasien, lima ditemukan tewas, lima
orang masih pencarian, dan lima lagi sudah kembali ke sini," kata Yaya Mulyadi.
Menurut dia, para pasien itu menjebol atap kamar pasien dan melintasi sungai besar yang ada di belakang pondok.
Ia menjelaskan mereka melarikan diri diduga karena merasa tidak bebas hidup di pondok yang menuntut kedisiplinan dengan aturan-aturan untuk dapat beribadah sungguh-sungguh dan menjadi orang yang taat beragama.
"Mereka mungkin melarikan diri karena tidak merasa bebas tinggal di Inabah yang disiplin untuk mendidik menjadi orang yang baik, sedangkan sebelumnya mungkin mereka merasa bebas," katanya.
(FPB/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Kalau pasien sakit jiwa kenapa dimasukan ke pesantren....? nggak nyambung dech.
Kelemahan Bangsa kita memang terlalu bodoh dan primitip,Pasien sakit mental ditaruh di pesantren tentu saja tambah parah.
Lagian agama kan suka rela dari hati nurani kita nggak boleh dipaksa2kan.
Kalau selamanya spt ini cara pikir bangsa Indonesia sampai kapanpun akan menjadi negara terbelakang,yg di otak-atik cuma agama melulu
nggak ada kreatifitas lain.