Cirebon (ANTARA News) - Arak-arakan "panjang jimat" rangakaian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kraton Kesepuhan Cirebon, Jumat malam, tampak dihadiri puluhan ribu pengunjung dengan undangan dari berbagai daerah, termasuk dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Pangeran Arif Natadiningrat dari Kraton Kesepuhan mengatakan, "panjang jimat" antara lain merupakan akronim panjang yang artinya diperingati secara terus menerus. Sedangkan "jimat" artinya `siji di rumat` yaitu dua kalima syahadat yang secara terus menerus dipelihara.
Dikatakannya, arak-arakan `panjang jimat` yang setiap tahun semakin semarak mempunyai hikmah mengingat peringatan kelahiran Nabi Muhammad SWA menjadi momentum guna meningkatkan kadar keimanan dan ketaqawaan kepada Allah SWT.
Prosisi arak-arakan dengan simbol-simbol tersebut sarat dengan makna kelahiran seorang Nabi dan itu merupakan media dakwah bagi para pengunjung, katanya.
Sementara itu, Humas Kraton Kanoman Cepe H, mengatakan berbondong-bondongnya masyarakat mengikuti "panjang Jimat" merupakan tradisi masyarakat secara turun menurun.
Menurut dia, bagi masyarakat merupakan silaturrahim di Kraton menjadi kebanggaan.
Karena itu, tidak heran ada masyarakat yang rela berjalan kaki berkilo-kilometer seperti yang ditunjukkan warga desa Trusmi yang dipimpin kepala desa berduyun-duyun datang ke Kraton berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.
Hadir dalam acara tersebut di Kraton Kesepuhan antara lain, Dirut Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf beserta istri, Direktur Perum Bulog, Wakil Wali kota Cirebon Sunaryo dan anggota DPR RI Koemar.
Selain itu, hadir pula Bupati Wajo Sulsel Drs. Andi Burhanuddin Unru bersama sembilan staf yang hadir atas undangan Kraton Kesepuhan sebagai anggota Forum Silaturrahmi Kraton-kraton Nusantara. (Ant/R009)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010