Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Mustafa Abu bakar mengatakan, PT. Garuda Indonesia akan go public menjadi perusahaan yang terdaftar dengan metode IPO (Initial Public Offering/penawaran saham perdana) yang diluncurkan kwartal-I 2010.

"Kita doakan mendapat sambutan masyarakat investor, sehingga saham yang akan dilepas nanti akan mencapai target," katanya pada pencanangan program lingkungan Garuda bekerjasama dengan Yayasan Leuser Internasional (YLI) di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menyatakan, PT. Garuda akan melepaskan 25 persen sahamnya ke publik untuk memperkuat modal yang nilainya sekarang sebesar Rp2,5 triliun.

Mustafa menyampaikan apresiasi kepada PT. Garuda yang menempati bintang empat, sehingga satu tingkat lagi mencapai bintang lima dan merupakan bintang tertinggi yang dimiliki airline dunia.

"Kita berharap PT Garuda yang merupakan binaan Kementrian BUMN ini bisa mencapai bintang lima, sehingga program go public tersebut bisa berjalan lancar," ujarnya pada acara yang turut dihadiri Dirut PT. Garuda Emirsyah Satar dan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

PT. Garuda Indonesia optimistis penawaran umum saham perdana (IPO) akan terealisasi pada semester I 2010 dan proses persiapan IPO sudah dilakukan, termasuk menjaring penjamin emisi (underwriter)," kata Emirsyah Satar.

Menurut Emirsyah, IPO merupakan rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan. Dana hasil IPO tersebut diperkirakan mencapai 300 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Hasil emisi saham akan digunakan untuk membiayai penambahan pesawat dan peremajaan pesawat, termasuk peningkatan kualitas layanan," tegasnya.

Menurut dia, IPO akan sangat tergantung pada kondisi pasar dan perusahaan akan menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal dalam negeri.

Dia mengatakan, jumlah pesawat Garuda hingga 2014 nanti akan ditingkatkan menjadi 116 unit dari saat ini 67 unit dan ini salah satu usaha membantu konsumen dalam dan luar negeri.

Peningkatan jumlah armada juga diiringi penambahan rute dan frekuensi penerbangan sehingga menjadi sekitar 3.000 penerbangan per minggu, dari saat ini sekitar 1.700 penerbangan per minggu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010