Jakarta (ANTARA News) – Mantan aktivis mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Hendra Ratu Prawira menilai buku berjudul “Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century” karangan George Junus Aditjondro yang diterbitkan oleh sebuah penerbitan di Yogyakarta hanya sebuah lelucon politik semata.

“Buku ini kalau saya menilai hanya ingin mencari sensai dan menarik perhatian publik. Hal yang sama juga pernah dilakukan George sekitar 17 tahun silam,” katanya di Jakarta, Selasa.

Menurut ia, sekitar 17 tahun lalu saat saya menjadi penyelenggara sebuah seminar di kampus UII Yogyakarta saya dan mahasiswa lainya malah "ketiban apes" atas kelakuan George.

"Saat itu kami mengadakan seminar yang bertema “Urgency pembangunan politik di Indonesia” yang salah satu pembicaranya menghadirkan George Junus Aditjondro. Namun, pada saat itu juga George malah me-launching Buku tentang harta kekayaan mantan Presiden Soeharto yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

“Dengan peristiwa tersebut kami pihak penyelenggara justru berurusan dengan Polda DIY. Karena tidak akurasinya data tersebut kami berulang kali dipanggil ke Polda untuk menjalani pemeriksaan," katanya.

Hendra Prawira menjelaskan, hal yang sama justru malah dilakukan George di penghujung tahun 2009. George malah menulis buku yang tidak jelas sumbernya dan merugikan pihak lain.

Ia sependapat jika sejumlah instansi seperti LBKN ANTARA ingin melakukan somasi kepada George. Karena setiap instansi ataupun peorangan yang merasa dirugikan namanya bisa meminta perlindungan hukum.

Hendra menyatakan, implikasi yang ditimbulkan oleh buku setebal 183 lembar ini banyak menimbulkan mosi tidak percaya masyarakat jika mereka membacanya secara mentah-mentah serta pihaknya juga mendesak agar George mau segera merivisi buku karanganya tersebut sebelum banyak beredar di kalangan masyarakat.

"Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan George dengan bukunya ini. Pemerintah diminta bersiap siap saja dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dengan adanya buku karangan George ini," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009