New York (ANTARA News/AFP) - Harga emas melonjak ke harga rekor tinggi baru 1.085,07 dolar per troy ounce pada Selasa, sehari setelah pengumuman penjualan besar-besaran emas oleh Dana Moneter Internasional (IMF) ke India.
Harga emas di London mencapai 1.085,07 dolar per troy ounce dan harga di New York mencapai 1.084,70 dolar per troy ounce, memecahkan rekor yang dibuat bulan lalu.
Lonjakan terakhir datang setelah IMF mengumumkan penjualannya sebanyak 200 ton emas kepada bank sentral India selama periode dua pekan bulan lalu dengan total nilai 6,7 miliar dolar AS untuk meningkatkan keuangannya.
IMF mengatakan transaksinya, yang sedang dalam proses penyelesaian itu, mencakup penjualan harian yang berlangsung dua pekan selama 19-30 Oktober.
Pejabat senior IMF mengatakan IMF "beruntung" dalam penjualan 200 ton emas itu ke India, yang mendapatkan harga bruto 1.045 dolar per ounce. Transaksi itu merepresentasikan sekitar setengah dari rencana penjualan cadangan emasnya.
Bart Melek dari BMO Capital Markets mengatakan penjualan besar kepada India itu memberi sinyal kepada teori "ada pembeli resmi yang menunggu membawa sejumlah besar emas yang masih tersedia."
"Pertanyaannya sekarang adalah, siapakah yang akan membeli sisa emas milik IMF itu?" kata Melek dalam catatannya kepada para kliennya.
"Kami menduga itu bisa jadi China, negara Asia lainnya, Rusia atau India lagi, karena mereka memegang emas relatif terlalu sedikit terkait dengan cadangan devisanya yang sangat besar, dan mungkin menginginkan untuk mendiversifikasi dari hanya sekadar dolar AS."
Emas dan harga komoditas lainnya telah mulai naik di bulan-bulan terakhir ini di tengah gerakan menjauhi dolar AS, yang dinilai telah suram.
Gerakan itu meningkat cepat pada bulan lalu setelah ada berita bahwa negara-negara Teluk mungkin menghentikan menggunakan dolar AS untuk transaksi perdagangan minyaknya.
Emas meningkat juga mendapat dukungan dari ketakutan adanya inflasi yang lebih tinggi karena logam mulia itu secara luas dihargai investor sebagai simpanan yang aman nilainya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
gag usah beli maz klo mahal,...
pake yg imitasi ajah,... hahaha...
nice info kag..
makasih,...