"Harus ada mekanisme ketat perawatan pesawat-pesawat itu dan juga alokasi anggaran untuk `maintenance` dan pengadaannya," ujarnya menjawab pers di gedung DPR Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat intai maritim Nomad TNI Angkatan Laut yang jatuh itu merupakan peringatan keras bagi jajaran TNI dan pemerintah.
Menurut Ketua MPR, berbagai kecelakaan pesawat militer dalam beberapa waktu terakhir seharusnya menyadarkan jajaran TNI untuk segera meremajakan berbagai pesawat tempurnya.
"Peristiwa ini seharusnya menjadi yang terakhir dan tidak boleh terulang lagi," tegasnya seraya menambahkan bahwa dalam setiap peristiwa harus bisa diambil hikmahnya.
Pada kesempatan itu, Hidayat juga mengingatkan kalangan panitia anggaran DPR agar lebih memperhatikan rencana anggaran untuk peremajaan berbagai sarana militer yang digunakan untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Sebelumnya pesawat milik TNI jenis Nomad dilaporkan jatuh di daerah Sekatak Bengara Sungai Sukun Mentadau RT 03 Kabupaten Bulungan, Kaltim pada Senin (7/9) siang . Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Long Bawan di Kabupaten Nunukan ke Bandar Udara Juwata di Kota Tarakan, Kaltim.
Pesawat itu mengangkut tiga awak serta enam penumpang. Tiga awak pesawat itu adalah Pilot Lettu Erwin, Kopilot Lettu Saiful, dan kru teknisi Serma Sodikin. Dalam insiden itu, sebanyak empat orang dilaporkan tewas, dan lima korban lainnya cedera dan dirawat di RS AL Tarakan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009