Solo (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Muladi, mengatakan bahwa sekitar 80 persen kader partai itu kemungkinan lebih memilih Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum untuk periode mendatang.
"Saat ini dukungan sebesar 80 persen tersebut berasal dari kader-kader yang berasal dari Dewan Pimpinan Daerah (DPP) tingkat provinsi hingga DPD tingkat kabupaten dan kota," katanya di Solo, Kamis.
Peluang Ical, katanya, lebih besar ketimbang para kandidat lain seperti Surya Paloh dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
"Keunggulan Ical sebagai kandidat kuat pemilihan Ketua Umum Partai Golkar disebabkan adanya figur `check and balance` pada dirinya," katanya.
Ical, katanya, mampu membawa kemajuan bagi Partai Golkar pada masa mendatang yang kemungkinan besar tidak menjadi partai oposisi pemerintahan 2009-2014.
"Kedekatan Ical dengan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi hal yang membuat posisi Ical kuat sebagai kandidat ketua umum," katanya.
Ia mendaku berbagai pertimbangan lainnya telah membuat sebagian besar kader partai bergambar pohon beringin itu akan condong memilih Ical dalam pemilihan ketua umum mendatang.
"Akan tetapi, dinamika politik yang dapat berubah-ubah setiap waktu, dapat mengakibatkan kondisi tersebut berubah. Konsistensi setiap kandidat akan menentukan hasil pemilihan tersebut," katanya.
Pada kesempatan itu Muladi juga menilai bahwa figur Tommy belum layak menjabat sebagai ketua umum partai tersebut.
"Untuk menjadi ketua umum, setiap kandidat harus menjadi pengurus partai minimal selama lima tahun dan sepuluh tahun aktif di organisasi partai," katanya.
Ia mengatakan, Tommy sudah relatif lama meninggalkan aktivitasnya di Partai Golkar sehingga peluangnya sangat kecil ketimbang kandidat lainnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009