Menurut saudara korban, Sukarman (50), kabar duka kematian Sunari yang bekerja sebagai tukang batu itu, diterima keluarga Sabtu (25/7) lalu sekitar pukul 17 WIB.
Kabar duka mereka terima dari salah seorang rekan kerja Sunari di Malaysia melalui telepon.
"Orang tersebut mengabarkan jika korban terjatuh dari lantai tiga tempatnya bekerja. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan," katanya mengungkapkan.
Kabar tersebut, lanjut dia, sangat membuat kaget keluarga. Hal itu dikarenakan, almharhum sempat mengirimkan kabar akan pulang pada hari raya Idul Fitri, bulan September mendatang.
Menurut dia, dalam surat tersebut, ia mengaku kondisinya baik-baik saja. Bahkan, ia juga tidak mengeluhkan mempunyai sakit yang mengganggu kesehatannya.
Sukarman juga mengatakan, almarhum berangkat melalui sebuah perusahaan jasa tenaga kerja di Kuala Tungkal, Kepulauan Riau (Kepri) sejak enam tahun lalu atau sekitar tahun 2003.
Selama itu, korban belum pulang, dan berniat tahun ini untuk berkumpul dengan keluarga.
"Ia berniat mengumpulkan modal yang banyak untuk usaha di Blitar. Tapi, ternyata ia meninggal karena kecelakaan di sana (Malaysia)," kata Sukarman dengan wajah sembab.
Menurut dia, almarhum selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik. Sayangnya, ia sudah berpisah dengan istrinya dan meninggalkan seorang putri yang saat ini usianya sekitar lima tahun.
Dengan kecelakaan tersebut, pihak keluarga berharap, pemerintah membantu untuk pengurusan hak-hak alharhum, terlebih saat ini ia memiliki anak kecil.
Jenazah datang ke rumah duka, pada Rabu pagi, dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat, setelah sebelumnya singgah di rumah duka.
Keluarga yang datang menyambut jenazah, tidak berdaya, dan langsung menangis histeris, hingga ia dimakamkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar, Heri Setiono mengatakan, pihaknya belum menerima informasi terkait dengan kematian korban. Pihaknya menduga, korban berangkat secara tidak resmi saat bekerja di Malaysia.
"Kami belum menerima laporan terkait dengan kasus tersebut. Namun, kami akan berusaha melacaknya," kata Heri.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009