Kami sudah rapat dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek bahwa pengaturan kendaraan bertonase berat ini berhasil
Bekasi (ANTARA News) - Uji coba pembatasan operasional truk bertonase berat pada jam sibuk di lintasan Tol Jakarta-Cikampek dinilai efektif menambah laju kecepatan kendaraan, kata DGM Traffic Management Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Cece Kosasih.

"Uji coba pengaturan kendaraan golongan 4 dan 5 pada 16-20 Oktober 2017 efektif menambah kecepatan laju kendaraan dari semula hanya 30-40 kilometer per jam menjadi 60-70 kilometer per jam," katanya, di Bekasi, Sabtu.

Situasi itu, kata dia, terpantau pada jam sibuk pekerja mulai pukul 06.00-09.00 WIB pada jalur yang mengarah dari Cikampek menuju Jakarta.

"Kami sudah rapat dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek bahwa pengaturan kendaraan bertonase berat ini berhasil," katanya lagi.

Menurut Cece, dalam agenda Temu Pelanggan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Rest Area Km 19A, Tambun, Kabupaten Bekasi, kebijakan itu diklaim telah membantu kalangan pekerja yang menuju Jakarta untuk lebih cepat tiba di kantor di tengah situasi kemacetan akibat sejumlah proyek infrastruktur publik.

"Lalu lintas sekarang ini terganggu proyek pemerintah yang harus segera dilaksanakan dan diselesaikan. Pada ruas jalan ini akan banyak proyek yang dikerjakan, seperti sekarang berlangsung pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan Jakarta Eleveted yang memakan sebagian ruas tengah jalan tol," katanya pula.

Bahkan, proyek lanjutan berupa kereta cepat Jakarta-Bandung akan segera dilaksanakan pada sisi Tol Jakarta-Cikampek dalam waktu dekat.

Menurut Cece, Jasa Marga terus memberikan laporan secara berkala kepada BPTJ untuk menunggu langkah selanjutnya, apakah uji coba itu akan diperpanjang atau distop.

"Kami akan evaluasi, tunggu langkah selanjutnya dari BPTJ karena hal ini butuh kajian komprehensif," ujarnya.

Cece juga mengaku belum memutuskan apakah uji coba serupa akan diterapkan pada arah sebaliknya menuju Cikampek.

"Selama uji coba ini tidak ada penindakan, sifatnya hanya mengarahkan kendaraan berat melalui koridor lain," katanya lagi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017