Dampaknya memang tidak terlihat dalam waktu cepat dan berlangsung secara gradual."
Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB) Priasto Aji mengatakan penurunan suku bunga acuan secara bertahap akan membantu pertumbuhan kredit dan mendorong kinerja perekonomian.

"Dampaknya memang tidak terlihat dalam waktu cepat dan berlangsung secara gradual," kata Priasto di Jakarta, Selasa.

Priasto mengatakan penurunan suku bunga acuan ini juga bisa mendukung penyesuaian suku bunga kredit perbankan, meski hal tersebut tidak bisa berlangsung dalam waktu cepat.

Selain karena penurunan suku bunga acuan, kata dia, pertumbuhan kredit hingga 10 persen pada 2017 bisa terbantu oleh berbagai kebijakan lain yang memberikan fleksibilitas bagi bank dalam mengelola likuiditas.

Ia menambahkan bank sentral bisa saja kembali menyesuaikan suku bunga acuan jelang akhir tahun, dengan mempertimbangkan risiko dari normalisasi kebijakan The Fed serta laju inflasi yang relatif terkendali hingga 2018.

"Bisa saja ada rate cut lagi, paling sebesar 25 bps, karena kondisi domestik, terlihat dari inflasi yang manageable, ikut mendukung," kata Priasto.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen setelah pada bulan lalu juga menurunkan suku bunga acuan 25 bps.

Penurunan suku bunga acuan tersebut diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5 persen berlaku efektif sejak 25 September 2017.

"Penurunan suku bunga acuan ini masih konsisten dengan realisasi dan perkiraan inflasi 2017 yang rendah serta prakiraan inflasi 2018 dan 2019 yang akan berada di bawah titik tengah kisaran sasaran yang ditetapkan dan defisit transaksi berjalan yang terkendali dalam batas yang aman," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo.

Selain itu, Bank Indonesia memandang bahwa tingkat suku bunga acuan saat ini cukup memadai sesuai dengan prakiraan inflasi dan makroekonomi ke depan.

Bank Indonesia juga menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat bauran kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017