Kalau laut dikeruk terus, bagaimana ikan bisa bertelur?"
Jakarta (ANTARA News) - Setelah menghebohkan media sosial dengan "ancaman" akan menenggelamkan masyarakat yang tak doyan makan ikan, kali ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali viral dengan pidato berbahasa Sunda-nya soal pentingnya menangkap ikan dengan metode yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Akun Twitter resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan di @kkpgoid pada Senin (22/5) mengunggah video satu menitan saat Susi berpidato mengenakan blus bermotif batik merah, dan berbicara masalah sumber daya alam (SDA).

"Kalau laut terus dieksploitasi menggunakan alat tangkap, maka akan habis ikannya. Saat saya sedang paddling saya bertanya, dapat ikan tidak? Nelayan menjawab hanya dapat satu udang jerebung," kata Susi dengan nada berapi-api dalam Bahasa Sunda.

Dalam  video berjudul "Terumbu Karang Bisa Ngendog" itu, Susi tampil dengan kaca mata bulat ala penyanyi John Lennon.

"Kalau laut dikeruk terus, bagaimana ikan bisa bertelur? Kita harus berpikir seperti itu. Terus anu ditewakan nu endogan. Emangna nu lalaki bisa endogan? (Yang bertelur diambil, memangnya jantan bisa bertelur?) Tidak bisa. Jangan suka bermimpi di siang hari!" kata Susi disusul derai tawa hadirin. "Kalau kita ambil SDA kita seperti itu, ya nanti akan habis," pungkasnya.

Sebelumnya, pada acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-44 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pantai Depok, Menteri Susi mengatakan visi dan misi Presiden Jokowi di antaranya adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, juga menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.

"Itu berarti bangsa ini harus menggantungkankan diri kepada laut, berarti laut kita harus kaya ikan dan harus hidup untuk masa depan bangsa kita," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017