Sembalun, NTB (ANTARA News) - Seorang ibu rumah tangga asal Indonesia, Sri Wahyuni berhasil menjadi juara pada kompetisi lari Rinjani 100 kategori 27 kilometer.

Tidak hanya juara, Sri juga menorehkan rekor dengan catatan waktu 5 jam 6 menit 10 detik, jauh lebih cepat dari catatan sebelumnya yang ditorehkan Amanda Edyawan, yaitu 7 jam 24 menit dan 33 detik.

"Target saya memang pecahkan rekor, tetapi catatan ini di luar perkiraan. Sebelumnya saya proyeksikan bisa finis dalam 6,5 jam, ternyata Tuhan berikan saya kekuatan untuk bisa menyelesaikan lomba lebih cepat," ujar Sri di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Ia mengatakan tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti Rinjani 100. Ia hanya berusaha membagi waktu antara latihan dan keluarga.

"Seminggu sekali saya latihan berlari di gunung, biasanya di Gunung Penanggungan dan Gunung Liliran. Selain itu, setiap pagi atau sore saya berusaha latihan di lapangan atau di jalan," kata Sri, yang baru pertama kali ikut Rinjani 100.

Perempuan berusia 31 tahun itu pun berencana kembali berkompetisi di Rinjani 100. Dia merasa tertantang menjadi perempuan Indonesia pertama yang menjadi juara di kategori jarak yang lebih jauh, 36 kilometer.

Sebelumnya, juara di nomor tersebut selalu direngkuh oleh warga negara asing, baik nomor putera maupun puteri.

"Saya mau jadi yang pertama, jadi saya sepertinya mau mencoba tahun depan," tutur perempuan yang juga penah naik podium pada lomba lari lintas alam perdananya, Bromo Tengger Semeru Ultra 2015.

Rinjani 100 merupakan kompetisi lari lintas alam internasional yang diikuti 502 peserta dari 28 negara, termasuk Indonesia, yang dihelat sejak Jumat (5/5) hingga Minggu (7/5).

Kejuaraan yang melewati puncak Gunung Rinjani itu mempertandingkan empat kategori yaitu 27 kilometer, 36 kilometer, 60 kilometer dan 100 kilometer.

Kategori 27 kilometer start pada pukul 05.00 WITA di Sembalun. Di kategori ini, pelari harus melewati total ketinggian 1,7 km dengan batas waktu (cut off time/COT) sembilan jam.

Namun, rute 27 kilometer tidak sampai ke puncak Gunung Rinjani. Pelari hanya sampai ke lereng Sembalun (Sembalun rim) sebelum berputar dan kembali ke garis start, yang juga menjadi titik finis, di pelataran Hotel Nusantara, Sembalun.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017