Jakarta (ANTARA News) - Perguruan tinggi berbasis vokasi mulai mempersiapkan para guru besar menyusul pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir yang memperbolehkan dosen dengan Nomor Induk Dosen Khusus menjadi guru besar.

"Kami mulai menyiapkan calon-calon guru besar. Pada tahun ini, kami menyekolahkan delapan dosen menempuh pendidikan doktoral," ujar Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Jaenudin Ahmad, di Jakarta, Kamis.

Pihaknya menargetkan dalam waktu dekat bisa mempunyai 12 doktor terapan di bidang administrasi, keuangan, dan akuntansi. Hal itu dalam rangka pembukaan program baru, yakni magister terapan.

Dia mengatakan selama ini sebagian besar pengajar di kampusnya merupakan praktisi dari industri.

"Dosen dari industri memiliki keunggulan karena transfer pengetahuannya lebih efektif dan tidak hanya tahu pada tingkatan teori saja," jelas dia.

Presiden Direktur LP3I, Isral Nurdin, mengatakan lulusan pendidikan vokasi banyak dibutuhkan oleh industri karena sesuai dengan kebutuhan industri.

Pendidikan yang dilakukan pun tidak hanya dilakukan di dalam kampus tetapi kombinasi antara kampus dan industri.

"Contohnya, tiga semester di kampus, dua semester di industri dan satu semester kembali lagi ke kampus," kata Isral.

Dalam waktu dekat, pihaknya berencana mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dalam bidang akuntansi, administrasi, dan komputer.

Dengan demikian lulusan pendidikan vokasi nantinya tidak hanya menerima ijazah tetapi mendapatkan sertifikat kompetensi.

(I025/B015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017