Jakarta (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin Mustofa Bisri (Gus Mus) saat menerima delegasi Majelis Ulama Indonesia di Rembang, Jawa Timur meminta MUI agar tidak ditunggangi oleh kelompok fundamentalis yang membawa ajaran radikal.

Dalam keterangan tertulisnya, Wakil Ketua Umum MUI Pusat Zainut Tauhid mengatakan Gus Mus berpesan agar pengurus MUI lebih serius dan lebih aktif mengurus organisasi agar MUI independen.

Gus Mus, kata Zainut, juga mengingatkan agar MUI benar-benar menjaga predikat dan kompetensi ulama yang menjadi bagian dari tugas yang melekat pada MUI.

Zainut mengatakan MUI juga diminta agar dalam penetapan fatwa mempertimbangkan kondisi strategis bangsa, tepat konteks dan zaman serta sesuai dengan masyarakatnya.

Waketum MUI mengatakan silaturahim dengan Gus Mus sangat penting dan agar dilanjutkan dengan kunjungan ke ulama dan tokoh berpengaruh lainnya. Tujuannya, untuk membangun kesepahaman dalam meningkatkan dukungan pada MUI untuk melaksanakan tugas-tugas keumatan dan kebangsaan.

"Ini akan menjadi energi positif untuk langkah ke depan yang lebih baik," kata Zainut.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Daroji mengatakan banyak sisi positif yang diterima oleh masyarakat karena peran MUI. MUI selama ini membimbing masyarakat sesuai kaidah keagamaan dan berjalan dengan baik.

Di Jateng, kata dia, MUI telah banyak berkiprah antara lain dalam kegiatan penanggulangan bahaya narkotika, paham radikalisme, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan kerukunan hidup dalam berbangsa dan bernegara.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017