Kami akan mengajukan gugatan atas fitnah itu."
Paris (ANTARA News) - Pelatih tim nasional (timnas) sepakbola Prancis, Didier Deschamps, akan menuntut bekas pemain Manchester United, Eric Cantona, yang menuduhnya melakukan diskriminasi ras dalam pemilihan pemain untuk Piala Eropa 2016, kata pengacara Deschamps, Jumat (27/5) waktu setempat.

Cantona berbicara kepada harian Inggris, The Guardian, pada hari Kamis bahwa Deschamps menyingkirkan Karim Benzema dan Hatem Ben Arfa karena mereka "berasal dari Afrika Utara".

"Kami akan mengajukan gugatan atas fitnah itu," ujar pengacara Deschamps, Carlo Alberto Brusa, kepada AFP, Jumat.

Ia menimpali, "Kata-kata ini tidak dapat diterima, tidak layak dan Cantona memalukan Prancis, orang-orang Prancis dan Timnas Prancis adalah lambang keberagaman."

Cantona yang bermain sebanyak 45 kali untuk timnas Prancis periode 1987 hingga 1995, memang sangat kritis terhadap Deschamps yang juga mantan rekan setim di timnas Prancis.

Selain itu, Cantona pernah bermain untuk Marseille dan Leeds United kemudian pada tahun 1997 untuk berpindah karir menjadi aktor. Pada tahun 2007 Cantona menikah dengan aktris berdarah Prancis-Aljazair Rachida Brakni.

Pemain keturunan Aljazair, Karim Benzema, memang tidak masuk skuat Prancis menyusul tuduhan pemerasan terhadap Mathieu Valbuena. Adapun pemain berdarah Tunisia, Ben Arfa, hanya masuk daftar tunggu skuat Prancis sebelum Piala Eropa, demikian laporan kantor berita AFP.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016