Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 30 dari total 45 kelurahan di Kota Yogyakarta masuk dalam kategori kelurahan cepat berkembang berdasarkan hasil evaluasi berjenjang sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015.

"Sisanya, sebanyak 15 kelurahan masuk dalam kategori berkembang dan tidak ada satu pun kelurahan yang masuk kategori kurang berkembang," kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta Lucy Irawati di sela-sela pembukaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat di Yogyakarta, Selasa.

Proses awal penilaian dilakukan secara mandiri oleh setiap kelurahan terhadap berbagai aspek yaitu pemerintahan, kewilayahan dan masyarakat yang terjadi selama dua tahun terakhir.

Instrumen yang digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi di antaranya kinerja pemerintahan, penggunaan teknologi informasi, tanggap bencana, inovasi, partisipasi masyarakat, investasi, pendidikan dan kesehatan.

"Hasil penilaian tersebut kemudian diverifikasi di kecamatan dan kemudian diverifikasi di tingkat Kota Yogyakarta," katanya.

Dari 30 kelurahan yang masuk dalam kategori cepat berkembang, Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Yogyakarta menetapkan kelurahan dengan nilai tertinggi yaitu Rejowinangun, Muja-Muju, Prawirodirjan, dan Bener. Kelurahan Rejowinangun dan Muju-Muju akan mewakili Kota Yogyakarta dalam lomba evaluasi perkembangan kelurahan di tingkat DIY.

Kelurahan dengan nilai tertinggi memperoleh dana dari Pemerintah Kota Yogyakarta antara Rp10 juta hingga Rp30 juta. Kelurahan diminta mengajukan proposal kegiatan untuk pencairan dana tersebut.

"Di Kota Yogyakarta memang tidak ada kelurahan yang masuk kategori kurang berkembang. Jika ada, maka pemerintah daerah perlu melakukan intervensi untuk mengangkat kelurahan tersebut agar lebih baik," katanya.

Sementara itu, dalam kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta wilayah untuk bisa mengembangkan semangat gotong royong terlebih Kota Yogyakarta memiliki semboyan "Segoro Amarta" atau semangat gotong royong untuk memajukan Kota Yogyakarta.

"Di dalam semangat gotong royong ada semangat kekeluargaan dan membagi beban. Ini yang perlu terus dikembangkan," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016