Sampang (ANTARA News) - Tim Search And Rescue (SAR) Pemkab Sampang, Jawa Timur, Kamis sekitar pukul 23.30 WIB akhirnya menghentikan untuk sementara waktu, pencarian korban terseret arus banjir di wilayah itu.

"Pencarian tidak mungkin dilanjutkan karena suasana gelap. Disamping itu arus banjir masih sangat kencang, sehingga kami sepakat untuk melanjutkan pencarian besok," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu Hartono di Sampang, Kamis malam.

Warga Sampang yang terseret arus banjir itu bernama Faisal Sipli (14) warga Dusun Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

Korban terseret arus banjir Sungai Kalikemuning saat hendak berenang di sungai yang meluap itu.

Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, sejak sungai Kalikemuning meluap, anak berusia 14 tahun dan masih tercatat sebagai siswa SMP itu, memang biasa berenang, bahkan sering melompat di arus yang deras tersebut.

Namun, anak dari pasangan suami istri Fudoli dan Zainiyah itu tiba-tiba terseret arus deras yang datang secara tiba-tiba, dan tenggelam.

Wartawan Antara di Sampang melaporkan, meski petugas menghentikan sementara pencarian korban terseret arus sungai itu, namun keluarga korban tetap melanjutkan pencarian.

Pencarian dilakukan dengan menelusuri sepanjang aliran sungai, mulai dari Dusun Tambangan, Desa Tanggumung, hingga bibir pantai. Sebagian, bahkan ada yang mencari di tengah laut dengan menggunakan perahu nelayan, karena dikhawatirkan tubuh korban terseret ke laut.

Banjir yang terjadi di Kota Sampang, Madura, Jawa Timur itu akibat luapan Sungai Kalikemuning, setelah dua hari wilayah itu diguyur hujan.

Ketinggian genangan air di rumah-rumah warga antara 40 cm hingga 60 cm, bahkan di beberapa titik mencapai 1,5 meter.

Ribuan rumah warga tergenang banjir, bahkan sebagian telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain menggenangi perkampungan warga di Kota Bahari itu, banjur akibat luapan sungai Kalikemuning itu, juga merendam lahan pertanian warga, tempat ibadah dan lembaga pendidikan di wilayah itu.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016