Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka turun tipis sebesar 8,48 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI dibuka turun 8,48 poin atau 0,18 persen menjadi 4.723,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,25 persen menjadi 827,54.

"Sentimen dari ekternal masih memberikan pengaruh bagi pasar saham sehingga mayoritas bursa di kawasan Asia cenderung melemah, termasuk IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, volatilitas pasar sejak awal tahun di tengah kekhawatiran mengenai kemampuan Tiongkok dalam mengatasi perlambatan ekonominya masih menahan investor untuk agresif masuk ke pasar berisiko.

"Ditengah kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan, pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam mengambil posisi investasinya," katanya.

Namun, pemerintah Indonesia yang berupaya untuk memberikan daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan investasinya guna mendorong pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu menjaga laju IHSG.

"Indonesia berniat untuk membuka sektor perekonomian yang sebelumnya ditutup untuk modal asing. Pemerintah bersiap mengumumkan perubahan pada pedoman investasinya," katanya.

Sementara itu, dalam perjalanannya laju IHSG BEI terpantau berbalik arah ke area positif atau menguat sebesar 29,60 poin atau 0,61 persen menjadi 4.762,53.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa sentimen dari dalam negeri yang terbilang masih positif mendorong pelaku pasar saham melakukan akumulasi beli.

"Laju nilai tukar rupiah yang positif menjadi salah satu faktor yang menopang indeks BEI, nilai tukar yang menguat menandakan perekonomian yang terjaga," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 735,66 poin (3,81 persen) ke level 18.552,51, indeks Bursa Malaysia melemah 3,59 poin (0,22 persen) ke level 1.640,82, dan Straits Times melemah 15,51 poin (0,59 persen) ke posisi 2.566,42.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016