PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Ahad (4/10) mengutuk serangan mematikan di Kota Tua di Jerusalem.

Ban menyampaikan keyakinan kuatnya bahwa penyelesaian dua-negara yang sedang dirundingkan adalah satu-satunya penyelesaian yang adil dan langgeng bagi konflik Israel-Palestina, lapor Xinhua-OANA.

"Sekretaris Jenderal mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan pada Sabtu (3/10) di Kota Tua Jerusalem, termasuk pembunuhan dua orang dari satu keluarga dan cederanya beberapa orang Palestina serta Israel dalam peristiwa selanjutnya di berbagai permukiman di Jerusalem," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban di Markas Besar PBB, New York.

Dua orang Israel tewas dan dua lagi cedera dalam penikaman dan penembakan pada Sabtu malam, kata polisi Yahudi yang dilaporkan telah membatasi akses ke Kota Tua di Jerusalem.

Sekretaris Jenderal PBB itu, yang merasa sangat prihatin oleh tindakan kelompok Palestina, termasuk HAMAS --yang telah memuji serangan semacam itu, mendesak "semua pemimpin agar mengutuk kekerasan dan hasutan, memelihara ketenangan dan melakukan apa saja yang dapat mereka lakukan guna menghindari peningkatan lebih jauh ketegangan", kata pernyataan tersebut.

"Sekretaris Jenderal sangat percaya bahwa penyelesaian yang adil dan langgeng bagi konflik itu hanya dapat dicapai melalui penyelesaian dua-negara yang dirundingkan," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.

Penyelesaian dua-negara, yang didukung banyak kalangan di dalam masyarakat internasional, merancang Israel yang aman hidup dalam kedamaian dan berdampingan dengan Negara Palestina Merdeka.

"PBB siap bekerjasama dengan semua pihak untuk menciptakan kondisi di lapangan, di wilayah itu dan di kancah internasional untuk mewujudkan perundingan yang damai," kata pernyataan itu.

Serangan pada Sabtu terjadi dua hari setelah satu orang Palestina menembak dan menewaskan pasangan Israel yang berkendaraan di Tepi Barat Sungai Jordan bersama empat anak mereka, yang tidak cedera dalam serangan tersebut.

Penguasa Israel masih mencari pelaku serangan pada Kamis, dan telah menangkap tujuh orang Palestina di daerah Nablus, Tepi Barat, pada Sabtu.

Telah terjadi lonjakan bentrokan antara pasukan keamanan Yahudi dan pemrotes Palestina berkaitan dengan tempat suci Al-Haram Asy-Syarif.

Palestina menuduh ekstremis Yahudi berusaha mengubah status quo mengenai wilayah itu.

Batu dan bom molotov dilemparkan setiap hari di sekitar Jerusalem, dan serangan penikaman sporadis juga terjadi, terutama di sekitar Kota Tua di Jerusalem.

Israel menduduki Tepi Barat dan mencaplok Jerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967, sedangkan rakyat Palestina ingin mendirikan negara mereka di wilayah yang diduduki Israel dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Ketegangan antara orang Yahudi dan Arab di daerah tersebut telah meningkat di tengah macetnya perundingan antara Israel dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina, setelah babak terakhir pembicaraan perdamaian berhenti secara mendadak pada April 2014.
(T.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015