Shanghai, Tiongkok (ANTARA News) - Topan dengan kecepatan 180 kilometer per jam menerpa pantai selatan Republik Rakyat Tiongkok pada Minggu, menewaskan empat orang dan menyebabkan kerusakan serta genangan banjir.

Pihak berwenang pun menanggapi bencana itu dengan waspada tanggap darurat tingkat tinggi, lapor Reuters.

Deru angin Topan Mujigae itu membuat beberapa kapal penangkap ikan terdampar, menyebabkan 16 nelayan hilang dan satu tewas.

Berdasarkan atas keterangan kantor berita Xinhua pada Minggu malam, tiga orang lain tewas dan 80 luka-luka oleh badai di kota Foshan.

Topan Mujigae juga menghantam kota pesisir Zhanjiang di provinsi Guangdong pada pukul 14.10 (06.10 WIB), kata keterangan Badan Meteorologi Tiongkok.

Laporan televisi dan sejumlah foto di media gaul Tiongkok "Sina Weibo" memperlihatkan jalan banjir, pohon tumbang dan kendaraan terbalik akibat angin ganas tersebut.

Akibat topan Mujigae, sejumlah provinsi di bagian selatan Tiongkok meminta agar armada nelayan tetap di darat serta membatalkan sejumlah layanan penerbangan dan kereta api. Daerah utama yang terdampak topan adalah provinsi bagian selatan, Hainan, Guangdong dan Guangxi.

Kecepatan angin 162 hingga 180 kilometer per jam itu mematikan jaringan listrik sepanjang pantai, sehingga daerah luas tersebut kini tanpa listrik, air dan jaringan telekomunikasi.

Selain itu, di provinsi Hainan dan pesisir Guangdong, sekitar 60.000 kapal nelayan telah ditarik ke pelabuhan untuk berlindung dari badai.

Topan kemungkinan juga akan mengganggu rencana perjalanan ribuan orang selama libur panjang seminggu ini di Tiongkok.

Xinhua melaporkan sekitar 80.000 orang telah melakukan perjalanan ke Hainan sejak Jumat (2/10).

Semenatra itu, Badan Keamanan Laut Filipina telah mencari 23 kapal nelayan dengan lebih dari 120 nelayan hilang ketika Mujigae melanda pulau besar Luzon.

Menurut badan bencana dan pencegahan bahaya daerah, hampir 30 kapal nelayan terdiri dari 150 nelayan kembali dari laut Tiongkok Selatan saat Mujigae menghadang mereka di laut.

Juru bicara badan keamanan laut, Komandan Armand Balilo mengatakan kapal pencari dan penyelamat sedang menjelajahi laut barat Pengasinan, Ilocos dan Zambales setelah dua kapal kargo yang terhubung ke Jepang telah mengangkut sembilan nelayan dari perahu terbalik.
(Uu.M053/B002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015