Tangerang, Banten (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno-Hatta pada sekitar pukul 15:30 WIB setelah berkunjung dari Seoul, Korea Selatan.

Menurut laporan Antara pada Minggu sore di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan segera menuju ke ruang VIP untuk kemudian beranjak ke kediaman di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Wapres beserta rombongan telah menempuh perjalanan selama sekitar 7 jam menggunakan pesawat komersil Garuda Indonesia dari Bandara Incheon, Seoul.

Menurut agenda Setwapres, JK akan menghadiri acara perayaan ulang tahun Harian Rakyat Merdeka di Serpong, Tangerang pada Minggu sekitar pukul 20:00 WIB.

Wapres berkunjung ke Seoul sejak Rabu hingga Minggu dan telah bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah maupun pengusaha.

Dalam kunjungan di Seoul, Wapres telah melakukan sejumlah pertemuan bisnis bersama beberapa pengusaha Korsel untuk mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

Sejumlah WNI yang berstatus sebagai pelajar maupun pekerja juga sempat berjumpa dengan JK di KBRI Seoul.

Pada Jumat lalu, JK juga menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal di Hotel Intercontinental, Seoul.

Dalam pidatonya, Wapres mengatakan perdamaian merupakan harmoni yang diciptakan tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga antar negara.

JK menilai diperlukan juga keselarasan dengan alam untuk menghindari perubahan iklim dan menciptakan ketahanan pangan.

"Harmoni dengan alam sangat penting karena jika tidak akan menyebabkan bencana. Selain itu, perubahan iklim juga menjadi masalah lainnya," kata JK.

Wapres juga telah bertemu Perdana Menteri Korsel Hwang Kyo-ahn dan membahas penambahan kuota tenaga kerja Indonesia di "Negeri Ginseng" yang menurut dia segera dipertimbangkan negara itu.

Kemudian, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel Yoon Sang-jik juga telah menemui Wapres JK untuk membahas potensi kerja sama investasi di Indonesia yang dapat memangkas tingkat pengangguran.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015