Jakarta (ANTARA News) - Men's Health Urbanathlon, kompetisi lari berlisensi internasional, kembali digelar untuk yang keempat kalinya pada Sabtu (15/8) di Pantai Karnaval, Ancol Beach City Mall, Jakarta.

Kompetisi lari tersebut diklaim berbeda dari kompetisi lari biasa karena menawarkan keindahan latar belakang matahari tenggelam di tepi pantai. Selain itu kompetisi tersebut tak hanya menguji kemampuan stamina dan kekuatan tapi juga kelincahan dan nyali peserta dalam menaklukkan rintangan urban sepanjang lintasan.

"Kompetisi akan mengajak peserta berlari dari garis start di pesisir pantai Jakarta, menikmati sore hari dalam jarak sembilan kilometer dan menghadapi delapan rintangan tak terduga di sepanjang lintasan," kata Pemimpin Redaksi Men's Health Indonesia yang juga Chief Operational Officer MHI Urbanathlon Pangesti Bernardus di Jakarta, Senin.

Delapan rintangan urban yang akan menantang para pelari maraton antara lain adalah "car crawling" atau merangkak di bawah mobil, "jumping tyre" atau melompat di antara ban, "work load" atau mengangkat karung pasir bolak-balik, "truck hike" atau memanjat truk menggunakan jaring, "monkey bar" atau mengayunkan tubuh dengan berpegangan pada palang, "mind map" atau balok titian, "spider web" atau melewati jaring penghalang, "climb and run" atau naik turun di konstruksi besi.

Lima host runner juga akan turut berlari maraton antaralain ultra runner Hendra Wijaya, musisi Fajar Alexa, runner up BOC 2005 Ferry Landa, trail runner Aki Niaki, dan pelari urban Vania Desiyanti.

"Tahun ini tahun pertama saya ikut Urbanathlon, ini akan jadi tantangan yang menyenangkan," kata Fajar Alexa.

Kategori lomba adalah: kategori umum pria (18-40 tahun), kategori umum wanita (18 tahun ke atas), pria di atas 40 tahun dan kategori team yang terdiri dari tiga orang peserta (18 tahun ke atas). Hadiah pemenang berupa uang tunai puluhan juta rupiah.

Tiket lari tersedia seharga Rp300.000 di mana setiap tiket termasuk donasi Rp10.000 untuk Yayasan Dana Bantuan Anak Sekar Mlatti. Peserta ditargetkan mencapai 2.500 orang, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015