Batam (ANTARA News) - Bandara Internasional Hang Nadim Batam mulai dipadati calon penumpang pesawat yang ingin mudik ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.

"Kondisinya cenderung mulai rame dibandingkan hari-hari sebelumnya. Mungkin karena berbarengan dengan libur sekolah, jadi banyak yang mudik duluan. Khususnya anak-anak usia sekolah," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa.

Suwarso mengatakan, pada hari-hari biasa jumlah penumpang yang meninggalkan Batam berkisar 7.000 orang. Namun dalam beberapa hari terakhir sudah meningkat meski belum signifikan.

Untuk mengurai kepadatan yang terjadi pada pintu masuk keberangkatan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, pihak bandara mengambil kebijakan mengoperasikan dua pintu masuk yang ada.

"Karena padat, kami buka dua pintu keberangkatan yang ada. Karena calon penumpang yang hendak berangkat memang banyak," kata dia.

Salah seorang penumpang Garuda Indonesia tujuan Surabaya, Lilis mengatakan, mumpung lagi masa libur sekolah ingin mengajak dua anaknya mudik lebih cepat sekalian berlibur di kampung jalaman.

"Mumpung lagi libur, jadi pulang lebih cepat. Apalagi anak-anak juga libur sekolah. Lagian tiketnya kalu mepet-mepet Lebaran makin mahal," kata dia.

Sementara itu, perwakilan manajemen Citilink Batam menyatakan sejak beberapa hari terakhir seluruh kursi penerbangan terisi hampir 100 persen.

"Semua pesawat rata-rata sudah terisi 100 persen sejak beberapa hari ini. Kalau dibandingkan hari-hari biasa, memang sudah meningkat," kata Distrik Manajer Citilink Batam, Hendra.

Citilink, kata dia, saat ini melayani penerbangan Batam-Cengkareng tiga kali sehari, Batam-Padang tiga kali sehari, Batam-Surabaya dua kali sehari, Batam-Medan dua kali sehari, Batam-Palembangg dua kali sehari, dan Batam-Pekanbaru dua kali sehari.

"Mulai H-7 kami akan menambah penerbangan masing-masing satu kali sehari ke Surabaya dan Jakarta. Tiket masih bisa dibeli diloket Bandara Hang Nadim," kata Hendra.

Pewarta: Larno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015