Ambon (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara berjanji akan memberi bantuan alat pelengkap peredam suara, acoustic wall untuk melengkapi studio musik di Paparisa Ambon Bergerak yang merupakan rumah bersama berbagai komunitas kreatif di Kota Ambon.

"Saya punya banyak acoustic board, nanti kirim email ke saya berapa meter persegi yang dibutuhkan, bisa saya kirim ke sini secepatnya," katanya saat mengunjungi Paparisa Ambon Bergerak, Sabtu malam.

Menkominfo terlihat begitu terkesan dengan upaya para komunitas kreatif untuk menghidupkan aktivitas mereka dengan menyediakan berbagai fasilitas di Paparisa Ambon Bergerak, yang meski seadanya tapi sangat optimal, salah satunya adalah studio musik untuk mendukung berbagai kelompok musik indie.

Saat mengecek kondisi studio musik berukuran 4x2 meter yang digunakan oleh anggota komunitas musik untuk merekam lagu-lagu mereka itu, Rudiantara serta-merta mengatakan, ruang yang dibuat kedap suara dengan menempel rak telur di plafon itu, harus dilengkapi dengan perangkat peredam suara yang lebih baik.

"Bagusan rock wall, tapi saya pernah punya pengalaman mengurus akustik untuk masjid, 10.000 masjid, acoustic wall bisa jadi alternatif," katanya.

Ia mengatakan sangat terkesan dengan gagasan yang diusung oleh Paparisa Ambon Bergerak untuk tetap menjadi rumah berkumpul bersama bagi berbagai komunitas di Ambon, tanpa latar belakang suku dan agama.

"Saya impress karena Paparisa bukan sesuatu yang di organisasi oleh pemerintah, mereka memposisikan dirinya tidak ingin menjadi berbadan hukum karena ingin suasana cair ini tanpa ada sekat asal, kesukuan atau agama, ini yang sebetulnya di negara kita butuh lebih banyak ribuan Paparisa," ucapnya.

Paparisa Ambon Bergerak adalah tempat berkumpulnya berbagai komunitas kreatif yang ada di Kota Ambon. Rumah bersama para komunitas yang digagas oleh beberapa pemuda pegiat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), resmi dibangun sekitar Januari 2015 dengan menyewa bangunan kosong berlantai dua.

Tak sekadar tempat untuk berkumpul dan berbagi ide, Paparisa yang dalam bahasa melayu Ambon artinya gubuk atau saung itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, di antaranya internet dan perpustakaan yang memudahkan para komunitas kreatif mengakses berbagai pengetahuan dan informasi.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015