Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat dan indeks harga saham gabungan menembus rekor baru di tengah optimisme investor atas data ekonomi Indonesia.

IHSG BEI ditutup naik sebesar 80,01 poin atau 1,47 persen menjadi 5.518,67, sedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 15,47 poin (1,63 persen) ke level 961,93.

Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan bahwa optimisme pelaku pasar saham di dalam negeri terhadap data makroekonomi domestik yang sedianya akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 April 2015 besok mendorong IHSG BEI bergerak menguat.

"Investor cukup aktif melakukan akumulasi saham menyusul ekspektasi positif terhadap ekonomi domestik itusehingga mendorong IHSG BEI menembus rekor baru ke posisi 5.518 poin, poin tertinggi sebelumnya berada di level 5.514 poin pada 6 Maret 2015 lalu," paparnya.

Ia memperkirakan bahwa laju inflasi Maret 2015 di kisaran 0,3-0,5 persen, angka itu dinilai masih cukup stabil. Inflasi yang rendah dan stabil itu diharapkan dapat menjaga konsumsi masyarakat, diharapkan akan berlanjut ke depannya.

"Tingkat inflasi nasional secara tahunan (year on year) diharapkan tetap rendah, dan tren perbaikan neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut, sehingga defisit terus mengalami penurunan dan ," katanya.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa di tengah laju IHSG BEI yang mencetak poin tertinggi baru itu, pelaku pasar direkomendasikan untuk melirik saham-saham berkapitalisasi tidak terlalu besar di sektor perbankan dan konstruksi BUMN yang secara teknikal masih berpotensi menguat.

"Sesuai ekspektasi, pelaku pasar saham melakukan beli setelah bergerak konsolidasi sehingga indeks BEI mencetak kenaikan," katanya.

Ia mengemukakan bahwa beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya, Bank Jabar dan Banten Tbk (BJBR), Bank Jatim Tbk (BJTM), Wika Beton Tbk (WTON), Waskita Karya Tbk (WSKT).

Total transaksi membukukan frekuensi 311.434 kali dengan volume mencapai 4,77 miliar lembar saham senilai Rp6,50 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 216 saham, yang melemah 104 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 101 saham.

Di bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 45,77 poin (0,18 persen) ke 24.900,89, indeks Nikkei bursa Tokyo turun 204,41 poin (1,05 persen) ke 19.206,99, dan indeks Straits Times Singapura melemah 7,25 poin (0,21 persen) ke posisi 3.447,01.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015