New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif.

Indeks Non-Manufaktur tercatat 56,9 persen pada Februari, 0,2 persen lebih tinggi dari angka Januari, di atas konsensus pasar 56,5, mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor non-manufaktur AS, kata Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu dalam survei bulanannya, lapor Xinhua.

The Automatic Data Processing (ADP) melaporkan pada Rabu bahwa lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 212.000 pada Februari. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 220.000 pekerjaan, tetapi masih menunjukkan momentum pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS.

Para investor sedang menunggu laporan data penggajian non pertanian (nonfarm payroll) resmi yang akan dirilis Jumat, untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang pemulihan pasar tenaga kerja di negara itu.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,62 persen menjadi 95,975 pada akhir perdagangan, tingkat tertinggi sejak September 2003.

Selain itu, euro turun terhadap dolar AS ke tingkat terendah dalam hampir 12 tahun sebelum pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) membahas rincian program pembelian obligasi 1,1 triliun pada Kamis.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1074 dolar dari 1,1178 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5261 dolar dari 1,5366 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7820 dolar dari 0,7822 dolar.

Dolar AS dibeli 119,71 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,69 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,9629 franc Swiss dari 0,9611 franc Swiss, dan merosot ke 1,2414 dolar Kanada dari 1,2487 dolar Kanada.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015