Jakarta (ANTARA News) - Kawasan ASEAN (termasuk Indonesia), negara Turki, dan kawasan negara-negara di Teluk (seperti Uni Emirat Arab/UEA, Arab Saudi, dan Qatar), ternyata menjadi lokasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan Muslim global.

"MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index telah memberikan acuan nyata bagi industri pariwisata," kata CEO CrescentRating & HalalTrip Fazal Bahardeen dalam siaran pers bersama Crescent Rating dan MasterCard yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut berdasarkan kajian indeks perjalanan muslim global (GMTI) dalam survei "MasterCard-Crescent Rating 2015".

CrescentRating merupakan perusahaan industri wisata yang fokus dalam penelitian akan kebutuhan dari para wisatawan Muslim dalam memberikan panduan mengenai segala aspek dari perjalanan halal kepada organisasi-organisasi di seluruh dunia.

Sementara MasterCard merupakan perusahaan teknologi di industri pembayaran global yang mengoperasikan jaringan proses pembayaran yang beroperasi dalam lebih dari 210 negara dan wilayah di dunia.

Dalam kajian indeks tersebut, Indonesia menduduki peringkat keenam pada daftar GMTI 2015 setelah Malaysia, Turki, UEA, Arab Saudi dan Qatar.

Masih berdasarkan hasil survey tersebut, Indonesia pada 2014 diperkirakan didatangi hingga sekitar 1,1 juta wisatawan Muslim dari mancanegara.

Selain itu, dinyatakan pula bahwa pada tahun 2014, terdapat 108 juta wisatawan Muslim global yang menghabiskan dana untuk berwisata hingga 145 miliar dolar AS.

Sedangkan angka tersebut diprediksi bakal meningkat hingga menjadi 150 juta wisatawan Muslim dengan pengeluaran hingga mencapai sekitar 200 miliar dolar AS pada tahun 2020 mendatang.

Sementara untuk negara-negara yang tidak termasuk kelompok Organisasi Kerjasama Islam (OKI), negara yang menjadi tujuan utama wisatawan Muslim adalah Singapura (juga negara ASEAN).

Setelah Singapura, diikuti negara seperti Thailand (juga di kawasan Asia Tenggara), baru kemudian sejumlah negara-negara di Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Belgia.

GMTI menganalisis data lengkap yang mencakup 100 destinasi, dengan hasil rata-rata berdasarkan sejumlah kriteria. Ini merupakan studi komprehensif pertama yang

dilakukan pada salah satu sektor wisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini.

Hal ini dinilai akan memberikan gambaran bagi para wisatawan, pemerintah, pemilik layanan wisata, dan investor mengenai sejumlah kriteria yang memungkinkan mereka untuk melacak kondisi dan pertumbuhan segmen wisata kontemporer.

"Tidak hanya merupakan riset paling mendalam yang dilakukan bagi industri pariwisata Muslim, namun riset ini telah memberikan gambaran bagi setiap pemangku kepentingan dengan sejumlah fakta berharga mengenai bagaimana sektor pariwisata yang sesuai dengan masyarakat Muslim telah bertumbuh dan berkembang dari perspektif global," kata President MasterCard South East Asia, Matthew Driver.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015